Bagaimana Cara Menjual Kepada Konsumen

Seni Menjual Yang Tepat
 Cara menjual banyak di lakukan orang dan varianya juga berbeda beda, hal itu akan membuat hasil yang di dapatkan juga berbeda
Banyak penjual yang mampu menggambarkan produk yang akan dijual. Mereka mampu mendeskripsikan manfaat dari produk tersebut satu-persatu. Apakah itu sudah cukup? Itu saja belum cukup. Penjual yang hebat harus mampu menonjolkan keunggulan produknya secara spesifik, bukan hanya gambaran dan manfaat umumnya saja. Misalkan anda menjual sebuah mobil, anda bisa menceritakan kelebihan mesin dari mobil tersebut, mulai dari teknologinya sampai ketahanannya. Atau, anda bisa juga membeberkan keunggulan teknologi yang serba komputerisasi atas mobil tersebut. Jadi, anda tidak hanya membeberkan tentang manfaat yang didapat dari pembeli atas mobil tersebut karena itu akan terlihat biasa-biasa saja di mata pembeli. Ingat, penjual yang biasa saja sudah banyak. Jadilah penjual yang menawarkan keunggulan spesifik.

Bukan produk yang memutuskan pembeli melakukan transaksi, melainkan benefit dari produk tersebut. Benefit adalah kegunaan atau manfaat dari suatu produk. Orang tidak berpikir tentang produk melainkan seberapa banyak atau seberapa besar manfaat yang akan diperoleh bila ia membeli produk yang ditawarkan. Ingatlah, mereka hanya membeli manfaat. Manfaat dapat menyelesaikan solusi mereka. Manfaat juga bisa member mereka kesenangan, rasa nyaman, dan aman. Maka itu, juallah produk yang memiliki benefit atau manfaat. jangan jual produk yang tidak bermanfaat dan tidak bernilai guna. Misalkan pembeli membeli sebuah payung, pembeli tersebut tidak sekadar membeli benda berupa payung semata, melainkan membeli manfaat dari payung tersebut. Memiliki sebuah payung akan menghindarkan seseorang dari hujan dan teriknya sinar matahari.

Menjual itu memiliki cara tersendiri. Begitu juga dalam menawarkan benefit kepada pembeli. Benefit bukan sesuatu yang mengada-ada, melainkan sesuatu yang nyata. Benefit ditawarkan pada pembeli berdasarkan kenyataan dan kejujuran. Maka itu, penjual perlu menyentuh hati pembeli dengan benefit. Bisa saja produk yang ditawarkan memiliki benefit yang cukup bagi pembeli, namun itu belum cukup karena menjual tetap memerlukan strategi atau trik jitu. Meski produk anda memiliki benefit, tapi dalam menawarkannya tanpa strategi atau trik jitu maka hasil yang diperoleh bisa jadi belum maksimal. Maka, siapkanlah trik yang tepat dalam menawarkan benefit. Salahs atu cara yang cukup efekti dengan menggunakan bahasa persuasif dan komunikatif. Dengan mengedepankan komunikasi persuasif, pembeli akan lebih mudah tersentuh perasaannya. Misalkan anda hendak menawarkan sebuah asuransi pendidikan untuk anak. Pilihlah penggunaan bahasa yang tepat untuk menggambarkan benefit yang akan diterima pembeli. Anda bisa saja mengatakan bahwa di masa depan, sebagai orangtua pembeli tidak direpotkan lagi mengenai biaya pendidikan anak. Anak bisa bersekolah di sekolah yang baus. Semua itu akan terjadi bila dipersiapkan dari sekarang.

Wajar bila pembeli akan berpikir dahulu sebelum membeli sebuah produk. Mereka akan mempertimbangkan beberapa hal. Apakah produk ini tahan lama, kuat, atau bagus? Bagaimana bila produk ini mengalami gangguan, kemana saya akan memperbaikinya? Setidaknya, hal demikian yang akan terlintas di pikiran para konsumen saat hendak membeli sebuah produk yang anda tawarkan. Mengapa ada pikiran seperti itu dalam kepala mereka? Pembeli tidak mau mengambil resiko. Mereka tidak mau salah membuat keputusan dengan membeli produk yang salah. Jika sampai itu terjadi, perasaan kecewa dan menyesal yang akan dirasakan dan pembeli tidak mau hal itu. Maka, sebagai penjual sebaiknya anda yakinkan pembeli. Buat mereka percaya bahwa produk yang ditawarkan tidak memliki resiko atau merugikan mereka. Salah satu cara untuk membuata pelanggan atau pembeli yakin adalah dengan member jaminan. Misalnya, anda member jaminan uang kembali bila produk yang dijual tidak berfungsi atau anda memberikan garansi bila produk yang dijual itu rusak. Setidaknya, hal seperti ini akan menimbulkan kepercayaan dan keyakinan dalam diri pembeli.

Sebagai penjual, sedikit mendramatisir itu saj saja dalam menjual. Bukankah seorang penjual harus kreatif, cerdik, dan banyak ide? Terpenting adlah mendramatisir sesuatu yang bukan mengada-ada, nyata, dan benar. Ingat, pembeli bukan orang bodoh. Namun, apa yang dimaksud dengan sedikit mendramatisir? Maksud mendramatisir di sini, anda menjual produk dengan sedikit melebih-lebihkan kerugian yang akan diperoleh pembeli. Anda sedikit membesarkan risiko kehilangan yang akan diterima si pembeli karena tidak membeli. Namun ingat, melebihkan bukan berarti mengada-ada. Umumnya, manusia lebih takut menderita kerugian atau mengalami kehilangan. Manusia lebih senang bila mendapatkan keuntungan. Nah, dari sinilah penjual menggali ide untuk sedikit mendramatisirnya pada pembeli. Misalnya, anda menjual jas hujan. Anda bisa melebih-lebihkan resiko yang diterima bila tidak mengenakan jas hujan saat musim hujan. anda bisa sedikit membesar-besarkan risiko yang diterima ketika tidak mengakan jas hujan di musim penghujan.


Umumnya, orang membeli sebuah barang bukan berdasarkan hal logis, melainkan karena adanya dorongan keinginan membeli dari dalam diri. Makanya, dalamn menawarkan barang sedikit mendramatisir tentang kerugian dan manfaat suatu barang itu perlu karena dapat mendorong keinginan atau hasrat seseorang untuk membeli. Misalkan, saat anda bepergian menggunakan kereta api kelas bisnis atau ekonomi maka akan terbiasa melihat pedagang asongan yang hilir mudik menjajakan berbagai aneka minuman dan makanan kepada para penumpang. Lihatlah pedagang kopi keliling, ia akan berteriak mengatakan bahwa minum kopi bikin melek, kalo melek terhindar dari copet. Maka, tanpa pikir panjang penumpang serasa terhipnotis dengan kata melek dan copet tersebut sehingga beberapa dari mereka membeli segelas kopi dari pedagang tersebut. Hal demikian yang dikatakan bahwa membeli karena keinginan. Orang umumnya membeli karena dorongan dan keinginan dari dalam dirinya, bukan karena alasan logis. Maka sebagai penjual anda harus tepat dan jeli dalam mendramatisir kerugian dan manfaat.

Comments