Peranan Sosial Media Yang Penting Untuk Pencitraan |
Booming penggunaan sosial media oleh masyarakat Indonesia
kini menjadi fenomena yang menarik untuk kita cermati. Bertambahnya penduduk
Indonesia yang mengerti teknologi internet ditambah dengan tipikal masyarakat
Indonesia yang talkative dan memang suka berbagi, mulai dari berbagi
pengalaman, pengetahuan atau sekedar curahan hati mungkin salah satu penyebab
mengapa sosial media kini ramai di bicarakan dan tentunya laris digunakan oleh
masyarakat Indonesia.
Media sosial merupakan media online dimana para penggunanya
dapat dengan mudah untuk berpartisipasi, berbagi dan meciptakan konten sesuai
dengan yang diinginkan oleh penggunanya. Sosial media juga merupakan tempat
dimana para pengguna bisa berinteraksi dan berkomunikasi satu dengan yang
lainnya tanpa ada hambatan yang berarti. Kehadiran media sosial sejatinya
membebaskan individu dari belenggu dan batasan informasi, media sosial
menjanjikan kesetaraan dalam berbagi informasi, artinya siapa saja berhak
menyampaikan informasi.
Saat ini, ada banyak media sosial yang bisa kita gunakan.
Mulai dari yang berbasiskan proyek kolaborasi (Wikipedia), blog dan micro blog
(wordpress,blogspot dan twitter), konten (e-book,e-learning) maupun jejaring
sosial (facebook). Namun, yang terakhir yakni jejaring sosial mungkin merupakan
sosial media yang saat ini paling banyak di gunakan oleh masyarakat Indonesia,
dan akan terus bertambah setiap tahunnya.
Jika kita melihat data, untuk jejaring sosial berbasiskan
micro blogging saja seperti twitter, pada tahun 2011 Indonesia berada di urutan
ke 3 dalam hal orang yang paling banyak berkicau di twitter, di bawah Brazil
dan Amerika Serikat.[1] Dengan rata-rata twit perhari menembus angka 1,3 juta
kicauan[2]. Sedangan untuk media sosial berbasiskan jejaring sosial seperti
Facebook, Indonesia berada di peringkat kedua terbesar di dunia setelah Amerika
serikat dengan total pengguna mencapai 40 juta orang.[3]
Dalam penggunaannya, kita sebagai user sosial media harus
cerdas jika ingin mendapatkan banyak manfaat dari aktifitas kita di sosial
media, dan jika kita melakukan hal itu, banyak informasi yang tersedia di media
sosial yang secara langsung maupun tidak langsung dapat mengembangan kapasitas
kita sebagai pengguna. Berikut beberapa benefit yang bisa kita dapatkan melalui
media sosial :
Sebagai sumber pembelajaran
Sarana komunikasi dan kolaborasi antar individu dan kelompok
Meningkatkan eksistensi individu maupun kelompok
Sebagai media penyebaran informasi tanpa batas
Selain poin di atas, sebenarnya masih banyak lagi benefit
positif yang bisa kita dapatkan melalui sosial media. Namun sebaliknya, jika
kita menggunakan sosial media secara sembarangan dengan mengabaikan norma dan
etika yang berlaku di masyarakat, bukan keuntungan yang kita dapat, namun
sebaliknya adalah kerugian, tidak hanya bagi kita pribadi namun juga untuk
lingkungan kita, keluarga bahkan perusahaan tempat dimana kita berkerja.
Banyak kasus yang membuktikan hal itu, dimana ketika para
karyawan menggunakan sosial media secara sembarangan, perusahaan tempat dimana
karyawan tersebut berkerja tersangkut dan harus menanggung kerugian. Bahkan,
seperti yang dilansir oleh Deloitte dalam laporannya yang berjudul “Aftershock:
Ajudsting to the new world of risk management”, sosial media dimasukan menjadi
sumber risiko keempat terbesar perusahaan yang harus diperhatikan oleh
manajemen perusahaan.
Dalam konteks dunia bisnis, khususnya dalam hal peningkatkan
kualitas sumber daya manusia perusahaan dan lingkungan kerja tempat dimana SDM
tersebut berkerja, media sosial memiliki peranan yang sangat berarti. Jika kita
cermat, media sosial dengan segala kelebihan dan kekurangannya bisa menjadi
bagian dari media pembelajaran yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk
meningkatkan kualitas karyawan dan juga lingkungan kerja tersebut.
Seperti kita sadari bersama, sumber daya manusia merupakan
asset terpenting yang dimiliki oleh perusahaan, karena manusia merupakan modal
utama dalam membangun perusahaan. begitupun dengan lingkungan kerja, tempat
dimana karyawan berkerja, layaknya sebauah aquarium, ikan hias yang indah dapat
terlihat lebih indah jika aquarium tersebut juga indah, sejatinya antara
kualitas karyawan dengan lingkungan kerja merupakan satu kesatuan yang tidak
dapat dipisahkan.
Kualitas karyawan dapat baik jika lingkungan kerja tempat
dimana karyawan berkerja juga baik. Di tandai dengan lingkungan kerja yang
mendukung berkembangnya karyawan, adanya kompetisi yang sehat sehingga
mendorong karyawan untuk terus meningkatkan kapabilitas dan kapasitas dirinya,
adanya kepemimpinan yang efektif serta budaya kerja yang kuat sehingga membuat
karyawan merasa nyaman melakukan pekerjaanya dan masih banyak lagi. Begitupun
sebaliknya, semakin berkualitas suatu karyawan, maka lingkungan kerja juga
semakin berkualitas.
Comments