Bagaimana Mendapatkan Hati Para Pelanggan




Pelanggan ialah orang yang membeli produk kita dimana kita harus mampu memberikan kepada mereka kepercayaan yang kuat atas produk yang kita jual atau jasa yang ditawarkan

Dalam berbisnis kita tentu menginginkan produk yang kita jual dapat laku di pasaran. Salah satu yang membuat barang produksi kita laris adalah banyaknya konsumen yang membeli produk. Untuk mendapatlkan minat lebih dari konsumen memang tidaklah mudah. Dibutuhkan trik-trik khusus agar konsumen yang kita dapatkan terus meningkat. Konsumen biasanya akan kembali kepada kita, jika pelayanan yang kita berikan dianggap sangat memuaskan. Selain itu, produk yang kita tawarkan juga sesuai denga keinginan atau minat yang dimiliki konsumen tersebut.

Berikut ini kita bisa mengetahui bagaimana kiat-kiat mendapatkan kepercayaan dari konsumen:

1. Komunikasi yang Baik

Proses komunikasi yang baik dengan konsumen dapat berperan besar dalam proses kepercayaan terhadap bisnis kita. Proses komunikasi merupakan modal awal yang harus kita miliki untuk membangun kepercayaan konsumen. Rasa kepuasan terhadap pelayanan kita juga akan tercipta dari komunikasi tersebut. Menggunakan kata-kata yang halus, lembut, sopan dan tata krama yang baik akan menjadi nilai plus. Hal ini secara tidak langsung akan muncul dalam ingatan konsumen. Konsumen tidak akan ragu-ragu untuk membeli produk kita dengan terjalinnya hubungan baik antara kita sebagai pemilik bisnis dan juga konsumen.

2. Mengetahui Produk dengan Baik

Mempunyai bisnis tentunya harus mengetahui secara baik produk yang kita hasilkan. Meskipun hanya sekadar investor saja. Selain itu, kita juga harus mengetahui seluk beluk usaha yang kita buat itu. Pengetahuan mengenai usaha juga tidak kalah penting. Konsumen tidak akan serta merta percaya begitu saja jika pemiliknya tidak bisa menjelaskan dengan baik dan benar produk apa yang ditawarkan dalam bisnisnya itu. Pengetahuan secara menyeluruh ini akan mempermudah kita menjelaskan kepada konsumen terhadap apa saja yang dibutuhkannya. Kita juga dapat memberi saran kepada konsumen untuk meningkatkan kepercayaan produk yang kita buat itu.

3. Kualitas Produk yang Baik

Kualitas yang baik akan berbanding lurus dengan sikap konsumen yang merasa puas terhadap produk kita. Kualitas yang baik ini pula akan mendorong konsumen untuk tetap setia dengan produk yang kita tawarkan. Bukan hanya itu saja, konsumen yang puas juga akan mengiklankan kita secara tidak langsung ke masyarakat sekitarnya. Namun, kita jangan terlalu cepat puas atas hal tersebut. Kita harus tetap terus meningkatkan kualitas agar konsumen terus terjaga dan semakin membuat nama bisnis yang kita jalani ini baik di mata konsumen.



4. Buatlah Testimoni

Testimoni adalah pengakuan atau pendapat para konsumen terhadap produk kita. Jangan sungkan namun jangan terlalu memaksa meminta testimoni terhadap konsumen kita. Testimoni ini bisa menjadi salah satu faktor membangun kepercayaan konsumen. Semakin banyak kita mendapat testimoni positif dari konsumen, maka semakin tertarik pula konsumen baru dengan produk kita. Buatlah testimoni yang terlihat oleh konsumen baru Anda. Biasanya testimoni ini diisi oleh orang-orang terkenal sehingga orang lain sudah mengenalnya terlebih dahulu. Ini akan membangkitkan “gairah” konsumen untuk mengetahui lebih lanjut bisnis kita atau produk yang kita tawarkan.


4 Hal yang bisa membuat mereka datang kembali kepada kita

Pertama, pelanggan adalah orang yang perlu dibantu dan dilayani. Mereka biasanya kurang paham dengan berbagai istilah teknis yang biasa digunakan. Karena itu, pakailah kata-kata yang awam yang mudah dimengerti oleh setiap orang. Misalnya, "Bapak mau tipe peralatan yang menggunakan daya listrik lebih hemat dan bisa mati otomatis, bila 10 detik digunakan? Atau, mau model yang biasa saja dimana tidak ada alat otomatisnya?"

Kedua, pelanggan adalah raja. Mereka adalah orang yang mendatangkan keuntungan untuk perusahaan. Melalui pelanggan kita bisa mendapatkan pendapatan. Apapun alasannya, kita adalah seorang pelayan, yang (ibaratnya) siap jadi "talenan" atau "keset" bagi pelanggan, apabila terjadi ketidakpuasan.

Ketiga, apapun kesalahan pelanggan, kita harus komunikasikan hal ini dengan fakta dan bukti yang jelas. Jangan menyerang dengan kata-kata yang menyinggung atau menusuk perasaan. Jelaskan kepadanya berbagai syarat pembelian yang sudah disepakati. Layani dengan kepala dan hati yang dingin. Tetap berharap ia akan melakukan transaksi di kemudian hari, setelah masalahnya ditangani dengan profesional.

Keempat, setiap pelanggan butuh dimengerti dan didengar. Mereka datang kepada kita, agar supaya kebutuhannya terpenuhi. Ia akan siap mengeluarkan ongkos, apabila yakin keinginannnya bisa diperoleh dari kita. Kembangkan keterampilan mendengar (listening) kita. Belajar bagaimana teknik mendengar dan menggali kebutuhan pelanggan secara benar.



Comments